Cara Menghitung Tarif Pajak Reklame

 Cara Menghitung Tarif Pajak Reklame

contoh perhitungan pajak reklame

Sebenarnya untuk besaran pajak reklame yang perlu dibayarkan adalah 20% dari NSR (Nilai Sewa Reklame). Tetapi untuk menghitung NSR ada banyak segi yang memengaruhinya.


Berikut sebagian segi yang merubah besaran pajak reklame: pajak neon box


a. Jenis reklame, apakah produk atau non-produk.

b. Lokasi pemasangan reklame.

c. Kategori kelas jalan.

d. Jumlah reklame yang terpasang, tambah banyak tambah murah.

e. Bahan yang digunakan untuk menyebabkan reklame.

f. Ukuran reklame.

g. Jangka pas pemasangan reklame.

h. Waktu pemasangan reklame

Jika seluruh segi tersebut udah Anda hitung, Anda akan ringan menghitung keseluruhan nilai sewa reklame (NSR).


Perlu diketahui terhitung sebab reklame kebanyakan dikelola oleh pihak ketiga, maka perhitungan nilai sewa reklame (NSR) kebanyakan udah diatur dan udah ditetapkan melalui Nilai Kontrak Reklame.


Nilai Kontrak Reklame adalah nilai yang terdapat dalam kontrak pembuatan reklame pada pemesan reklame dengan pihak ketiga selaku pemilik reklame.


Baca juga: Mengenal Tentang Laporan Pajak Tahunan di Indonesia


Contoh Perhitungan Tarif Pajak Reklame

Reklame paling banyak dijumpai di kota-kota besar di Indonesia. Kota besar memang jadi lokasi yang strategis dan efektif untuk pemasangan reklame.


Seperti, Jakarta, pasti Anda akan menemukan banyak sekali papan reklame yang ada pada pinggir-pinggir jalan utama.


Berikut adalah umpama perhitungan pajak reklame produk dan non-produk di Provinsi DKI Jakarta:


a. Perhitungan Nilai Sewa Reklame (NSR) Non Produk

No. Lokasi Ukuran/M Persegi Jangka Waktu/Hari Ketinggian Reklame NSR

1 Protokol A 1 1 s.d 15 Meter 25.000

2 Protokol B 1 1 s.d 15 Meter 20.000

3 Protokol C 1 1 s.d 15 Meter 15.000

4 Ekonomi Kelas I 1 1 s.d 15 Meter 10.000

5 Ekonomi Kelas II 1 1 s.d 15 Meter 5.000

6 Ekonomi Kelas III 1 1 s.d 15 Meter 3.000

7 Lingkungan 1 1 s.d 15 Meter 2.000

b. Perhitungan Nilai Sewa Reklame (NSR) Produk

No. Lokasi Ukuran/M Persegi Jangka Waktu/Hari Ketinggian Reklame NSR

1 Protokol A 1 1 s.d 15 Meter 125.000

2 Protokol B 1 1 s.d 15 Meter 100.000

3 Protokol C 1 1 s.d 15 Meter 75.000

4 Ekonomi Kelas I 1 1 s.d 15 Meter 50.000

5 Ekonomi Kelas II 1 1 s.d 15 Meter 25.000

6 Ekonomi Kelas III 1 1 s.d 15 Meter 15.000

7 Lingkungan 1 1 s.d 15 Meter 10.000

Berikut ilustrasi untuk memudahkan pemahaman tabel di atas:


Pak Agus idamkan memasang baliho dengan besar 3 x 6 meter di tempat Kuningan (termasuk jalan protokol kelas A) sebanyak 2 buah selama 7 hari. Maka perhitungannya sebagai tersebut :


18 meter x 2 buah x Rp125.000 x 7 hari x 25 persen (pajak reklame) = Rp7.875.000,00


Catatan:


Biaya tersebut belum terhitung untuk koordinasi dengan dinas pertamanan dan pemasangan.

Untuk reklame rokok dan minuman alkohol akan dikenakan tambahan biaya 25% dari pokok pajak.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Menginap Di Salah Satu Resor Bali Adalah Ide Liburan Yang Hebat

Anda pasti pernah mendengar film Eat, Love, and Pray dimana Julia Roberts berperan sebagai wanita yang menemukan cinta di Bali. Pulau ini begitu indah sehingga orang selalu menemukan sisi romantis mereka saat datang ke tempat ini. Anda dapat mencapai resor Bali yang terkenal melalui udara dan juga melalui laut. Segera setelah Anda melihat pulau itu dari pesawat Anda, Anda akan tahu bahwa Anda akan bersenang-senang di sana. Anda dapat melakukan perjalanan  menjelajah indonesia  dari satu ujung pulau ke ujung lainnya dalam beberapa jam dan karenanya Anda dapat menjadikan salah satu resor Bali yang indah sebagai basis Anda dan mengunjungi banyak tempat wisata dan pantai menarik di pulau itu. Atraksi yang tidak boleh Anda lewatkan adalah: Gunung Batukau: hutan perawan dan kuil agung di lokasi ini akan selalu membawa Anda ke dunia di mana kekhawatiran kecil dalam hidup Anda akan sirna. Jika Anda ingin menikmati olahraga air, Bedagal akan menjadi tempat yang tepat untuk Anda; Anda tidak han
Baca selengkapnya

Apa itu Desain Web Responsif dan Mengapa Penting?

Gambar
Sejak tahun 2015, lalu lintas seluler telah menjadi yang terdepan dengan jumlah pengguna Smartphone secara global melebihi 2 miliar pada tahun 2016. Faktanya, lebih dari 79 persen dari semua pencarian online sekarang berasal dari perangkat seluler. Peningkatan perangkat seluler yang digunakan untuk mengakses web ini dikaitkan dengan Mobilegeddon dan AMP Google Pada tanggal 21 April 2015, Google merilis algoritme mesin telusur baru yang menyertakan keramahan situs web sebagai salah satu faktor peringkat. Algoritme peringkat mobile-friendly ini dirancang untuk memberikan dorongan pada halaman mobile-friendly tersebut di hasil pencarian. Atau, situs web yang tidak ramah seluler mengalami penurunan peringkat mesin pencari mereka. AMP kemudian diumumkan oleh Google pada 7 Oktober 2015, dengan tujuan menawarkan pengalaman seluler terbaik kepada pengguna internet. Kedua hal ini adalah alasan utama mengapa desain web responsif menjadi tren pengembangan web yang populer saat ini. Jadi apa seben
Baca selengkapnya

Figur militer dan polisi memimpin tata kelola olahraga di Indonesia, efektif atau problematik?

Figur militer dan polisi memimpin tata kelola olahraga di Indonesia, efektif atau problematik? Pihak militer dan polisi kini tambah mempunyai pengaruh yang mengakar di dalam tata kelola olahraga. Sebut saja Marsekal TNI (Purn.) Hadi Tjahjanto. Selain jadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), saat ini ia termasuk menjabat sebagai Ketua Umum Federasi Olahraga Karatedo Indonesia (Forki) untuk periode 2019-2023. Ketika ditunjuk sebagai Ketua Forki 2019 lalu, Hadi tetap memegang posisi sebagai Panglima TNI. Letjen TNI (Purn.) Prabowo Subianto, kini menjabat Menteri Pertahanan, udah mengetuai Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) sejak 2021. Ia jadi Ketua Umum PB IPSI sepanjang dua periode berturt-turut. Periode saat ini dapat berakhir 2025 nanti. Ada pula Letj TNI (Purn.) Marciano Norman yang saat ini duduk sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat untuk periode 2019-2023. Namun, ia udah pensiun berasal dari din
Baca selengkapnya